Jumat, 19 September 2008

Listrik Untuk Siapa?

Minggu (25/8/08) siang aku mendarat di Bandara Mutiara, Palu, Sulawesi Selatan. Banyak tentara dan polisi di bandara, juga sepanjang perjalanan. Sampai di sekretariat Jambata, listrik padam. Menurut teman-teman Jambata, listrik di kota Palu hidup tidak tentu. Dalam sehari hanya ”menyala” 4 atau 5 jam saja. Malam yang gulita menjadi cerita biasa.

Aku tinggal di hotel, listriknya pakai genset. Letak rumah genset persis di samping kamarku. Jadi karen listrik padam sepanjang malam itu, suara genset terdengar menggemuruh dari kamarku. Sepanjang malam tanggal 25 itu juga aku tidak bisa tidur.

Tanggal 26 pagi tiba-tiba di hotel banyak pria berambut cepak, berbaju hitam-hitam. O, rupanya presiden mau datang ke kota Palu. Mereka itu Paswalpres. Presiden SBY akan menghadiri suatu acara di kabupaten Donggala 28 Agustus 08.

Sepanjang malam tanggal 26, aku tidur nyenyak. Suara genset tidak pernah terdengar. Artinya sepanjang tanggal 26 listrik di kota Palu tidak pernah mati. Berlanjut sampai tanggal 27, hari ini. Teman-teman Jambata berkisah, semalam tadi mereka bisa mencuci pakai mesin cuci. Pompa sumur bisa mengalirkan air tanpa henti. Dan hidup menjadi lebih enak dibanding hari-hari biasanya. ”Kalau dulu saya menunggu kapan listrik hidup, hari ini saya tunggu kapan matinya ya”, kata seorang teman. Ini memang di luar kebiasaan.

Katanya, karena presiden mau datang, listrik disiapkan agar tidak mati. Beberapa unit genset kiloan watt didatangkan untuk menjamin suplai listrik 24 jam sehari. Katanya lagi, sejak minggu lalu 3 juta ton batubara untuk PLTU didatangkan dari Kalimantan. Semuanya untuk menjaga agar lampu tetap terang di kota Palu saat presiden berada di kota itu. Hebat bener presiden kita. Agar dia tidak kecewa, listrik dijamin dengan usaha ekstra keras. Sekeras apapun usaha yang dilakukan itu, ternyata bisa membuahkan hasil yang ikut dinikmati masyarakat Palu. Setidaknya sampai nanti tanggal 28.

Apa setelah tanggal 29 dan seterusnya listrik akan terus menyala? Kalau tidak, berarti usaha keras yang dilakukan hanya untuk cari muka saja. Supaya tampak tidak ada masalah dihadapan presiden. Masyarakat Palu sejumlah ratusan ribu nyandakada artinya Jo. Kita tunggu saja kelanjutannya.

Tidak ada komentar: