Kamis, 25 September 2008

Kesenjangan Global. Bank Dunia: 2,5 Milyar Penduduk Dunia Berpenghasilan Kurang Dari 2 Dollar Sehari

Bank Dunia memperkirakan pada tahun 2005 sekitar 1,4 milyar orang di "negara membangun", atau seperempat dari total penduduknya, hidup dengan penghasilan kurang dari 1,25 dollar sehari. Angka penghasilan 1,25 dollar merupakan garis kemiskinan baru yang resmi digunakan Bank Dunia. Temuan itu mengejutkan karena melebihi 400 juta dari jumlah yang diperkirakan oleh lembaga itu pada tahun 2004. Angka perkiraan Bank Dunia tahun 2004 penduduk di bawah garis kemiskinan hanya sekitar 985 juta orang. Sedangkan 1,2 milyar lainnya berpenghasilan antara 1,25 hingga 2 dollar sehari.
Laporan tersebut merekomendasikan perlunya indakan-tindakan korektif atas sistem keuangan global. Namun Sebagus apapun yang dapat dilakukan Bank Dunia untuk memperbaiki ketimpangan ini, jumlah penduduk miskin 2,5 milyar adalah fakta bahwa sistem kapitalis telah gagal.
Martin Ravallion dan Shaohua Chen, dari World Bank's Development Research Group, dalam studinya berjudul "Negara Membangun Lebih Miskin Dari Perkiraan Kita, Tapi Pemerangan Kemiskinan Kurang Berhasil", menyatakan bahwa pada tahun 2004, untuk pertamakalinya, perhitngan angka kemiskinan Bank Dunia meleset di bawah 1 milyar.
Kemudian mereka menegaskan bahwa perkiraan tersebut sangat prematur. "Kami menemukan bahwa kemiskinan di dunia lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya".
Perkiraan angka kemiskinan tahun 2005 diperoleh melalui suatu survay di 116 negara dan wawancara kepada sekitar 1,23 juta rumahtangga.
Kemiskinan yang parah ditemukan di Afrika Sub-Sahara. Dimana selama seperempat abad (1981-2005) persentase penduduk miskin di kawasan ini tidak pernah berubah; 50 persen dari jumlah penduduk berpenghasilan hanya 1,25 dollar atau bahkan kurang.
Jumlah penduduk miskin di Afrika Sub-Sahara selama 1981 hingga 2005 bertamah dua kali lipat. Dari 200 juta penduduk miskin pada tahun 1981 menjadi 380 juta pada tahun 2005. "jika kecenderungan ini terus berlanjut," sebagaimana ditulis dalam keterangan pers Bank Dunia, "maka pada tahun 2015 sepertiga penduduk miskin dunia akan berada di Afrika."
Limabelas besar miskin dunia berada di Afika yaitu Malawi, Mali, Ethipia, Sierra Leone, Niger, Uganda, Gambia, Rwanda, Guinea-Bissau, Tanzaniaajikistan, Mozambique, Chad, Nepal dan Ghana. Di Asia, persentase penduduk berpenghasilan dibawah 1,25 dollar sehari telah menurun dari 60 persen menjadi 40 persen sepanjang 1981 hingga 2005, tetapi penduduk dengan katagori kemiskinan absolut tidak berkurang; sekitar 600 juta. Di India, penduduk miskin (berpenghasilan dibawah 1,25 dollar sehari) berkurang dari 60 persen di tahun 1981 menjadi 42 persen di tahun 2005. Tetapi angka penduduk yang hidup lebih menderita justru naik; 420 juta pada tahun 1981 menjadi 455 juta pada tahun 2005.
Faktor terbesar yang menyebabkan penurunan persentase penduduk miskin Di Asia Selatan adalah ledakan industrialisasi di China. Pada 1981 Asia Selatan merupakan benua termiskin di dunia. Di China, jumlah penduduk yang hidup dengan penghasilan 1,25 dollar sehari pada tahun 2005 telah jauh bekurang. Tahun 1981 jumlahnya 835 juta menjadi 207 juta pada tahun 2005. Seperempat abad lalu penduduk miskin di China (diukur dari persentase dibawah 1,25 dollar sehari) jumlahnya dua kali lipat. Namun sejak era 1990-an kemiskinan di China berkurang drastis hingga dibawah angka rerata.
Di negara-negara bekas penjajahan kolonial, perkembangan terjadi lebih lambat. Jumlah penduduk miskin di negara-negara ini masih tetap sekiatar 1,2 milyar. Menurut Bank Dunia, penduduk miski absolut di negara-negara ini turun dari 40 persen tahun 1981 menjadi 29 persen tahun 2005.
Sumber:
http://www.wsws.org/articles/2008/sep2008/pove-s02_prn.shtml

Tidak ada komentar: